Read More

PANDERMAN CUP VIII

Ayo ikuti kompetisi basket bergengsi se-Jawa Timur ini dan menangkan total hadiah senilai 15 juta rupiah!
Read More

PPDB SMPK SANTA MARIA 2 MALANG

MARI BERGABUNG BERSAMA KAMI DI SMPK SANTA MARIA 2 MALANG!
Read More

Taylor, the talented girl!

PERJUANGAN HIDUP TAYLOR SWIFT HINGGA MENCIPTAKAN KARYA LAGU YANG MENARIK
Read More

Karya Tulus

ALUNAN MUSIK KARYA TULUS YANG MENJIWAI KALANGAN MUDA
Read More

FAKTA MENARIK BRUNO MARS

DIBERI JULUKAN OLEH SANG AYAHNYA, BRUNO SAMMARTINO

Senin, 20 November 2023

All To Well, Mengutarakan Emosi karena Cinta


 


All Too Well

"All Too Well"
Lagu oleh Taylor Swift
dari album Red
FormatDigital download
Direkam2011
Genre
Durasi5:29
LabelBig Machine
Pencipta
Produser

"All Too Well" adalah lagu karya penyanyi-penulis lagu asal Amerika Serikat Taylor Swift untuk album studio keempatnya, Red (2012). Lagu ini ditulis oleh Swift dan Liz Rose. Diproduksi oleh Swift dan Nathan Chapman, lagu ini adalah sebuah power ballad yang menggabungkan gaya country rock, soft rock, folk, dan arena rock. Liriknya menceritakan tentang perjalanan hubungan romantis hingga patah hati dengan menggunakan gaya pencitraan yang jelas.

Setelah Red dirilis, "All Too Well" masuk ke tangga lagu nomor 80 di US Billboard Hot 100 dan 59 di Canadian Hot 100, dan telah disertifikasi emas oleh Recording Industry Association of America (RIAA). Swift pertama kali menampilkan "All Too Well" di Penghargaan Grammy Tahunan ke-56 pada 26 Januari 2014, dan memasukkan lagu tersebut ke dalam daftar set acaranya untuk Red Tour (2013–14) dan Reputation Stadium Tour (2018).

Kritikus musik memuji "All Too Well" sebagai lagu terbaik dalam diskografi Swift, menyoroti penulisan lagu katarsisnya yang menawarkan keterlibatan emosional dengan detail ekspositori yang spesifik. Mereka juga memuji produksi lagu yang slow-burning yang mengiringi klimaks emosional. "All Too Well" tampil di banyak daftar publikasi lagu-lagu terbaik dekade 2010-an, dan menempati peringkat ke-69 pada 500 Lagu Terbaik Sepanjang Masa versi Rolling Stone tahun 2021. Ini telah mendapatkan pengikut kultus, dengan gambar "syal" dalam liriknya menjadi fenomena budaya populer.

Swift merekam ulang dua versi "All Too Well"—versi asli dan versi lengkap berdurasi 10 menit—untuk album rekaman ulang keduanya, Red (Taylor's Version), yang dirilis pada 12 November 2021. "All Too Well ( 10 Minute Version)" disertai dengan film pendek, yang tayang perdana pada 12 November, dibintangi oleh Swift, Sadie Sink, dan Dylan O'Brien. Versi 10 menit dirilis sebagai singel promosi pada 15 November. Lagu ini meraih kesuksesan komersial di berbagai negara, menduduki puncak tangga lagu di Australia, Irlandia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Memulai debutnya di nomor satu di Billboard Hot 100, "All Too Well" memberi Swift singel nomor satu kedelapannyanya di AS, menjadikannya artis pertama dalam sejarah yang debut album dan single di nomor satu secara bersamaan pada tiga kesempatan, sebelumnya ia mencapainya dengan Folklore dan "Cardigan" (2020), serta Evermore dan "Willow" (2020).

Latar Belakang dan Perilisan

Lagu "All Too Well" adalah lagu pertama yang Swift tulis untuk album Red.[1] Sementara Swift menulis lagu-lagu untuk album Red bersama penulis lain, Swift menulis lagu "All Too Well" bersama Liz Rose. Lagu ini terinspirasi oleh mantan pacar Swift, Jake Gllyenhaal.[2] Lagu ini diproduseri oleh Nathan Chapman dan Swift.

Swift pernah mengatakan bahwa lagu "All Too Well" adalah lagu tersulit untuk ditulis dari album Red. Swift dan Rose bahkan berkali-kali menulis ulang lagu ini.[3]

Warisan

Billboard menyatakan "All Too Well" adalah lagu yang "terbukti kepada orang-orang skeptis yang mungkin telah mengabaikan Swift sebagai bintang pop yang sembrono—pada era ketika artis-artis seperti itu masih tidak diberi banyak pujian atau perhatian oleh kritikus dan musik lama. penggemar seperti mereka sekarang—bahwa dia sebenarnya adalah penyanyi-penulis lagu yang benar-benar tangguh." Bruce Warren, asisten manajer umum untuk pemrograman untuk stasiun radio publik Philadelphia WXPN, menyatakan bahwa "All Too Well" meramalkan arah musik Swift untuk tahun 2020. Dia berkata, "Pada tahun 2014 atau 2015, Anda tidak akan bisa mengatakan, '[Taylor Swift] bekerja dengan Justin Vernon,' kan? ['All Too Well'] menggambarkan tempat dia sekarang… 'All Too Well' menunjukkan potensi betapa hebatnya dia sebagai penulis lagu, dan bagaimana dia akan berkembang sebagai penulis lagu . Dan [Folklore and Evermore] membawanya ke level lain."

Seiring waktu, "All Too Well" mencapai pengikut kultus dalam basis penggemar Swift, kritikus dan artis lainnya, dan meskipun tidak menjadi single, itu adalah salah satu lagu Swift yang paling dikenal, diminta, dan diliput. Swift sendiri mengatakan popularitas tak terduga ini selama Reputation Stadium Tour:

Aneh karena saya merasa lagu ini memiliki dua kehidupan di otak saya. Di otak saya, ada kehidupan lagu ini, di mana lagu ini lahir dari katarsis dan ventilasi dan mencoba untuk melupakan sesuatu dan mencoba memahaminya dan memprosesnya. Dan kemudian ada kehidupan di mana ia keluar ke dunia dan Anda mengubah lagu ini menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda bagi saya. Anda mengubah lagu ini menjadi kolase kenangan melihat Anda meneriakkan kata-kata untuk lagu ini, atau melihat gambar yang Anda posting kepada saya tentang Anda telah menulis kata-kata untuk lagu ini di buku harian Anda, atau Anda menunjukkan pergelangan tangan Anda, dan Anda memiliki tato lirik lagu ini di bawah kulitmu. Dan begitulah cara Anda mengubah lagu "All Too Well" untuk saya. — Swift, Taylor Swift: Tur Stadion Reputasi di Netflix

Setelah pengumuman rilis versi asli, 10 menit dari "All Too Well" sebagai bagian dari album kedua Swift yang direkam ulang, Red (Taylor's Version), versi diperpanjang menjadi lagu yang paling dinanti dari album tersebut. Sebuah film pendek berdasarkan lagu tersebut, juga berjudul All Too Well, dirilis pada 12 November 2021, bersama Red (Taylor's Version). Film pendek ini ditulis dan disutradarai oleh Swift, yang juga dibintangi oleh aktor Amerika Dylan O'Brien dan Sadie Sink.

Tangga Lagu

Lagu "All Too Well" tidak sesukses lagu-lagu dari album Red yang lain seperti "22", "Red", "I Knew You Were Trouble", "Everything Has Changed", dan "We Are Never Ever Getting Back Together". Lagu ini justru berada di urutan ke-80 pada tangga lagu Billboard Hot 100, berada di urutan ke-59 pada tangga lagu Canadian Hot 100, dan berada di urutan ke-17 pada tangga lagu Hot Country Songs.

Read More

HABIBIE & AINUN 3


 


Habibie & Ainun 3



























































Habibie & Ainun 3
Poster film
Sutradara
Produser
Ditulis oleh
SkenarioIfan Ismail
Pemeran
Penata musikTya Subiakto
SinematograferYudi Datau
Galang Galih
PenyuntingWawan I. Wibowo
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 19 Desember 2019 (Indonesia)
  • 26 Desember 2019 (Malaysia)
Durasi121 menit
Negara Indonesia
Bahasa


Haibie & Ainun 3 adalah film biografi percintaan Indonesia tahun 2019 yang disutradarai Hanung Bramantyo dan ditulis Ifan Ismail. Film ini adalah kelanjutan dari Rudy Habibie (2016), prekuel dari Habibie & Ainun, sekaligus film ketiga dari seri Habibie & Ainun. Apabila Rudy Habibie mengisahkan Habibie muda, maka Habibie & Ainun 3 mengisahkan Ainun muda. Maudy Ayunda tampil sebagai pemeran utama, Reza Rahadian kembali membintangi film ini, dan Jefri Nichol bergabung sebagai pemeran baru dalam seri ini. Film ini ditayangkan pada 19 Desember 2019 di Indonesia dan 26 Desember 2019 di Malaysia. Film ini mendapatkan sambutan yang positif baik dari kalangan penonton maupun pengkritik.

Alur

B. J. Habibie

Film ini dibuka dengan kenangan produser Manoj Punjabi terhadap B. J. Habibie yang meninggal pada 11 September 2019.

Pada 22 Mei 2011, Habibie (Reza Rahadian) pergi ke kuburan Ainun untuk mengenang setahun kematian istrinya. Setelah berziarah, Habibie yang masih berduka sedang meratapi kematian istrinya, sementara keluarga Habibie menyiapkan makan malam. Habibie lewat Thareq menginginkan suasana bahagia ketika makan malam. Habibie atas keinginan cucu-cucunya menceritakan "Eyang Putri", panggilan Hasri Ainun Besari.

Habibie kemudian menceritakan perjalanan hidup istrinya. Semasa Habibie bersekolah di Sekolah Menengah Atas Kristen Dago, Habibie pernah menyebut Ainun (Maudy Ayunda) berkulit hitam dan gelap. Pada suatu hari, Ainun bersama kawannya bertanding kasti yang ditonton Habibie dan kawannya. Dalam pertandingan itu, kaki Ainun terluka dan sepatunya sobek. Ainun kembali bertanding dan membalikkan keadaan, sehingga tim Ainun menang. Sementara tim Ainun merayakan kemenangan, Ainun justru mendapati Habibie tidak berada di sana. Ketika Ainun pulang, ia memeriksa kotak surat dan tidak kunjung mendapati surat dari Universitas Indonesia; Ainun berencana mendaftar di Fakultas Kedokteran. Ia tidak sengaja melihat suratnya berada di tangan abangnya selama beberapa hari, sehingga ketika ia langsung merampasnya saat itu juga, ia kaget karena dinyatakan diterima. Malam harinya, Ainun pergi ke pesta tarian dan berjumpa dengan Habibie. Habibie menyebut dirinya lulus di RWTH Aachen serta dibiayai ibunya, sembari menyebut beasiswa lebih pantas untuk orang yang lebih membutuhkan.

Dalam kilas balik pada 1944 di SadengGunungpatiSemarangJawa Tengah, ketika keluarga Besari harus mengungsi karena pendudukan Jepang, beberapa penduduk bersembunyi di rumah keluarga Besari dari kejaran tentara Jepang. Ibu Ainun yang merupakan seorang bidan tiba di rumah menyelamatkan diri. Setelah merasa aman, ibu Ainun melanjutkan pekerjaannya dan Ainun menyatakan keinginannya untuk pergi bersama ibunya, yang disetujui walau awalnya ditolak. Mereka berdua pergi secara sembunyi-sembunyi ketika hujan deras dan petir menyambar. Namun, keberadaan mereka hampir diketahui tentara Jepang yang melintasi kawasan itu, yang akhirnya tentara Jepang teralihkan oleh sesuatu yang lain. Mereka berhasil mencapai rumah orang yang hamil dan proses persalinan berlangsung lancar. Beberapa tahun kemudian, setelah Indonesia merdeka, keluarga Besari menempati rumah yang lebih besar dan layak.

Ketika menjadi mahasiswi baru di Universitas Indonesia, Ainun sempat mendapat perlakuan kekerasan ketika mengikuti ospek, serta mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari dua kakak kelas, yaitu Agus (Arya Saloka) dan kawannya, ketika pertama kali mengikuti perkuliahan. Namun, perkuliahan Ainun berlangsung dengan lancar dan Ainun berhasil menjadi sosok yang dikagumi banyak mahasiswa di fakultasnya dan lainnya, termasuk Ahmad dari Fakultas Hukum. Ketika Ahmad menjumpai Ainun yang sedang melakukan praktik di rumah sakit, Ahmad sempat menyebut Ainun menjadi sorotan banyak mahasiswa fakultas Ahmad, tetapi Ainun memilih mengabaikannya. Ainun risi, kemudian Ahmad berhadapan dengan kawannya Soelarto (Kevin Ardilova) dalam peraduan judo yang tidak disenangi Ainun, yang kemudian batal dilanjutkan karena dibubarkan kawannya (Aghniny Haque)

Ketika Ainun sedang menjalani kuliah kerja praktik di perumahan kumuh, Ainun mendapati seorang ibu miskin yang kesusahan membeli obat untuk mengobati ketiga anaknya yang sakit-sakitan. Ketika ia berangkat ke rumah sakit untuk mendapatkan obat-obatan, ia dicegat dua orang bermasalah. Dua orang itu mencoba merogol Ainun sembari mengambil tas, tetapi Ahmad berhasil melumpuhkan keduanya. Polisi kemudian mengamankan mereka. Ainun terus melakukan pengabdian kepada masyarakat dan mendapatkan sambutan yang baik di sana.

Beberapa hari kemudian, dosen Belanda yang pernah mengusir Agus dan kawannya yang mengganggu Ainun diusir ke Belanda dengan alasan mahasiswa perlu diajarkan dosen bangsa lainnya. Pengumuman itu menuai kekecewaan dari kalangan mahasiswa. Ainun dan Ahmad memilih berlibur ke pantai. Karena hujan, Ainun dan Ahmad pulang ke rumahnya. Ainun terkejut dengan kehadiran Husodo yang ternyata adalah ayah Ahmad. Ainun berbicara sebentar, lalu pulang ke kos bersama Ahmad yang mengantar. Ahmad mengantar Ainun hingga ke pintu kamar, lalu mengajaknya ke luar rumah dan Ainun terkejut dengan 3 pemain biola. Ahmad langsung melamarnya, yang ditanggapi kawan kosnya yang keluar dari pengintipan mereka. Ahmad mengajak Ainun bermain di pasar malam. Semua orang terkejut dengan ledakan di kincir ria. Seorang anak terpelanting ke luar, sementara ayahnya terluka di kursi. Ainun langsung cepat memberikan pertolongan pertama dan kemudian membawa anak dan ayahnya ke rumah sakit. Dokter menyebut anak itu tidak bisa diselamatkan karena pneumotoraks dan ibunya menyebut Ainun sebagai pembunuh. Husodo menenangkan Ainun dengan menyebut manusia tidak kuasa menolak takdir Tuhan.

Keesokan harinya, Ainun pulang ke Bandung. Kedua temannya ketika mengunjungi kos Ainun, mendapati Ainun tidak ada di tempat karena pulang kampung. Ayahnya menenangkan Ainun. Ketika Ainun kembali dan ikut serta dalam pesta tarian, Ainun, Ahmad, dan Agus berbalas pantun. Ketika Agus mulai mengucapkan pantun yang merendahkan Ainun, Ahmad tidak terima dan mereka berkelahi, yang kemudian Agus berhasil dilumpuhkan Ahmad. Ahmad meminta maaf kepada Ainun, tetapi ia menyatakan akan meninggalkan Indonesia karena tidak kuasa dengan pengalaman buruk yang diterimanya dan Ainun. Ketika Ainun sedang pergi ke perpustakaan rumah sakit, Husodo menemuinya serta menyebut Ainun dan anaknya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pada 1961, Husodo mengumumkan Ainun sebagai lulusan terbaik, sehingga Agus tidak terima dalam hati. Ainun membawakan pidato mengenai emansipasi wanita, yang kemudian mendapat tepuk tangan berdiri yang meriah, termasuk Agus yang mengisyaratkan kekalahannya. Suatu hari, Habibie yang sudah menyelesaikan pendidikannya mencium Ainun, menyiratkan Ainun kini berpacaran dengan Habibie.

Film ini ditutup dengan kutipan Habibie dan potongan salah satu episode Mata Najwa yang dibintangi Habibie sendiri.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Read More

MOANA, SI PENYELAMAT DUNIA!

 



Moana (film 2016)


Napy dan insos
napy dan insos penguasa samudra pasifik
Sutradara
Produser
Ditulis oleh
Cerita
Pemeran
Penata musik
PenyuntingJeff Draheim
Perusahaan
produksi
DistributorWalt Disney Studios
Motion Pictures
Tanggal rilis
  • 23 November 2016 (Amerika Serikat)
  • 25 November 2016 (Indonesia)
Negara
Bahasa


Moana adalah sebuah film petualangan fantasi musikal animasi komputer 3D Amerika 2016 yang diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios dan film ke-56 dalam kanon fitur animasi Disney. Film tersebut disutradarai oleh Ron ClementsJohn Musker.[1] Auli’i CravalhoDwayne JohnsonTemuera Morrison menjadi pengisi suara utama. Film tersebut dijadwalkan dirilis oleh Walt Disney Pictures pada 23 November 2016.

Film ini bercerita tentang Moana, putri berkemauan keras dari seorang kepala desa Polinesia, yang dipilih oleh lautan itu sendiri untuk menyatukan kembali peninggalan mistis dewi Te Fiti. Ketika kutukan menyerang pulau itu, Moana berlayar mencari Maui, seorang dewa legendaris, dengan harapan mengembalikan peninggalan tersebut ke dewi Te Fiti dan menyelamatkan rakyatnya.

Sinopsis

Di pulau Motunui di Polinesia, penduduk menyembah dewi Te Fiti, yang membawa kehidupan ke lautan, menggunakan batu pounamu sebagai jantung dan sumber kekuatannya. Maui, dewa setengah jadi dan penguasa pelayaran, mencuri jantung dewi Te Fiti untuk memberi kekuatan penciptaan pada manusia. Namun, Te Fiti hancur, dan Maui diserang oleh orang lain yang mencari jantung dewi Te Fiti: Te Ka, iblis vulkanik. Dalam pertarungan, Maui diledakkan dari langit, kehilangan pancing raksasa sihirnya dan jantung dewi Te Fiti ke kedalaman laut.

Satu milenium kemudian, lautan memilih Moana, putri kepala Motunui Tui, untuk mengembalikan jantung dewi Te Fiti. Namun, Tui tiba dan membawa Moana pergi, menyebabkan dia kehilangan jantung dewi Te Fiti. Tui dan ibu Moana, Sina, mencoba menjauhkannya dari laut untuk mempersiapkannya menjadi kepala pulau. Enam belas tahun kemudian, sebuah kutukan menyerang pulau itu, menyebabkan vegetasi mati dan tangkapan ikan menyusut. Moana menyarankan untuk pergi ke karang pulau untuk mencari lebih banyak ikan dan mencari tahu apa yang terjadi, tetapi Tui melarangnya. Moana mencoba menaklukkan karang tetapi dikuasai oleh pasang surut dan terdampar kembali di Motunui.

Nenek Moana, Tala, menunjukkan padanya sebuah gua rahasia tempat sejumlah kapal disembunyikan, mengungkapkan kepada Moana bahwa orang-orang mereka dulunya adalah para pelayar, tetapi mereka berhenti ketika Maui mencuri jantung dewi Te Fiti karena lautan tidak lagi aman tanpanya. Tala menjelaskan bahwa kegelapan Te Ka meracuni pulau, tetapi bisa disembuhkan jika Moana menemukan Maui dan membuatnya mengembalikan jantung dewi Te Fiti, yang dewi Te Fiti berikan kepada Moana. Tak lama kemudian, Tala jatuh sakit dan, ketika berada di ranjang kematiannya, memberitahu Moana bahwa ia harus pergi untuk mencari Maui.

Pada malam yang sama, Moana berlayar di atas camakau yang ditemukan di gua. Dia terjebak dalam topan dan terdampar di sebuah pulau di mana dia menemukan Maui, yang membanggakan tentang prestasinya. Moana menuntut agar Maui mengembalikan jantung dewi Te Fiti; namun, dia menolak dan menjebaknya di sebuah gua.

Maui awalnya menolak ajakan Moana, tetapi akhirnya Moana dapat meyakinkan Maui untuk bekerja sama dengannya. Mereka berlayar menuju pulau Te Fiti. Keduanya tiba di pulau Te Fiti, hanya untuk diserang oleh Te Kā. Namun, Moana menolak untuk berbalik, mengakibatkan kail Maui rusak parah. Percaya bahwa jika dia kembali berperang dengan Te Kā, dia akan kehilangan kailnya yang adalah kekuatannya, Maui menjadi geram dan meninggalkan Moana, yang dengan tangisannya meminta lautan untuk menemukan orang lain untuk memulihkan jantung dewi Te Fiti. Samudra pun membantu dan mengambil jantung dewi Te Fiti dari Moana. Kemudian roh Tala muncul, menginspirasi Moana untuk menemukan panggilannya yang sebenarnya. Dia mengambil jantung dewi Te Fiti dan dengan keberanian penuh berlayar kembali untuk menghadapi Te Kā. Maui kembali, setelah berubah pikiran, dan mengulur waktu agar Moana dapat mencapai dewi Te Fiti dengan melawan Te Ka, menghancurkan kailnya dalam pertarungannya. Moana menemukan dewi Te Fiti hilang, dan menyadari bahwa Te Ka adalah dewi Te Fiti yang rusak tanpa jantungnya. Moana memberitahu lautan untuk membersihkan jalan, memungkinkannya mengembalikan jantung dewi Te Fiti, mengubah dewi Te Fiti ke semula. Dewi Te Fiti kemudian menyembuhkan samudera dan pulau-pulau dari kutukan. Maui meminta maaf kepada dewiTe Fiti, yang mengembalikan kailnya dan memberi Moana perahu baru sebelum jatuh tertidur lelap dan menjadi gunung.

Moana mengucapkan selamat tinggal pada Maui, kembali ke rumah di mana dia bersatu kembali dengan orangtuanya. Dia mengambil perannya sebagai kepala dan penunjuk jalan, memimpin orang-orangnya dalam pelayaran.

Pemeran

Rilis[sunting | sunting sumber]

Perilisan di Amerika

Di Amerika, film ini dirilis pada saat perayaan Thanksgiving. FIlm ini ditayangkan di 3.875 bioskop, dimana 80 persennya ditayangkan dalam format 3D. Film ini juga ditayangkan pada 50 layar premium large format dan lebih dari 400 layar D-Box. Penayangan film ini didahului oleh penayangan film pendek Inner Workings. Penayangan perdana berlangsung di El Capitan Theatre, Los Angeles.

Perilisan di Luar Amerika

Di Eropa (terutama di Spanyol, Jerman dan Italia), film dan nama tokoh ini diganti menjadi Vaiana karena adanya konflik hak cipta dengan nama merek terkenal. Sementara di Italia, film ini diberi judul Oceana untuk menghindari kesamaan dengan nama bintang porno ternama, Moana Pozzi.[6] Sementara pada tanggal 25 Oktober 2016, diumumkan bahwa film ini akan menjadi film pertama yang didubbing dalam Bahasa Tahiti.[7] Kemudian, pada bulan Juni 2017, film ini juga muncul dalam versi dubbing Bahasa Maori, dengan Rachel House, Jemaine Clement, Temuera Morrison dan Oscar Kightley menjadi pengisi suara dalam versi tersebut.

Sementara itu di Indonesia dan Malaysia, meskipun tidak ada versi dubbing dalam bahasa resmi negara tersebut ketika dirilis perdana di bioskop, lirik lagu soundtrack yang berjudul How Far I'll Go telah diterjemahkan dan dinyanyikan terlebih dahulu dalam Bahasa Indonesia dan Melayu, masing - masing oleh Maudy Ayunda (berjudul Seberapa Jauh Ku Melangkah) dan Arya Jebat (berjudul Bawaku berkelana). Meskipun demikian, Malaysia pernah merilis secara teatrikal film Disney yang sebelumnya, Frozen dalam versi dubbing Bahasa Melayu.

FIlm ini kemudian memulai penayangan televisi perdana di Asia Tenggara oleh channel Fox Movies pada bulan Juli 2017 dalam Bahasa Inggris. Versi dubbing Bahasa Indonesia dari film ini ditayangkan pertama kali di Disney Channel Asia sebagai pilihan bahasa pada tanggal 19 Mei 2019.

Media Rumahan

Moana dirilis oleh Walt Disney Studios Home Entertainment dalam bentuk Blu-ray (2D dan 3D) serta DVD di Amerika Serikat pada tanggal 7 Maret 2017, secara digital pada tanggal 21 Februari. Rilisan versi ini sudah termasuk film pendek Inner Workings. Rilisan dalam bentuk Blu-ray juga menyertakan film pendek yang dibintangi oleh Maui dan Moana, yang berjudul Gone Fishing. Film ini juga dapat dinikmati secara streaming di Netflix.

Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

FLAG COUNTER

Flag Counter

CLOCK

WEATHER

+32
°
C
+32°
+21°
Malang
Monday, 13
See 7-Day Forecast

Popular Posts

BTemplates.com

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

All To Well, Mengutarakan Emosi karena Cinta

  All Too Well "All Too Well" Lagu  oleh  Taylor Swift dari album  Red Format Digital download Direkam 2011 Genre Country country ...

Cari Blog Ini

Weekly most viewed

BTemplates.com

Blogroll

Pages

Blogroll

About

Copyright © Website 9A Clara | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com